Minyak
bumi adalah cairan kental, coklat gelap, ataukehijauanyang mudah terbakar, yang
berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Seperti yang kita
ketahui, minyak bumi merupakan salah satu sumber energi utama bagi
aktivitas-aktivitas manusia pada masa kini. Ada cukup banyak aktivitas kita
sehari-hari yang memanfaatkan minyak bumi sebagai sumber energi. Dalam
pemanfaatannya, minyak bumi terlebih dahulu diolah menjadi berbagai macam
produk seperti gas LPG, bensin, solar, avtur, minyak tanah, lilin, dan lain –
lain. Beberapa contoh pemanfaatan hasil olahan minyak bumi dalam kehidupan kita
sehari – hari antara lain ialah untuk bahan bakar kendaraan bermotor, bahan
bakar kegiatan produksi di pabrik, sampai dengan pembangkit listrik dan
kegiatan memasak di rumah, dan masih banyak lagi. Sebelum diolah dan
dimanfaatkan dalam kehidupan kita sehari – hari, minyak bumi atau minyak mentah
harus di ambil dari bawah permukaan bumi melalui proses pengeboran yang cukup
rumit dengan kedalaman tertentu. Lalu, taukah Anda dari mana minyak bumi
berasal ? dan bagaimana proses terbentukya minyak bumi di bawah permukaan ?
Ada dua teori yang selama ini menjelaskan
tentang bagaimana proses terbentuknya minyak bumi di bawah permukaan. Adapun
kedua teori ialah sebagai berikut :
1. Teori
organik
Teori ini menjelaskan
bahwa minyak bumi berasal dari senyawa – senyawa organik atau sisa – sisa
makhluk hidup yang tertimbun di bawah permukaan bumi selama jutaan tahun
lamanya.
2. Teori
anorganik
Teori anorganik mengemukakan bahwa minyak bumi
berasal dari senyawa – senyawa kimia di bawah permukaan bumi (bukan berasal
dari makhluk hidup).
Dari
kedua teori tersebut, teori yang lebih sering digunakan ialah teori organik.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, menurut teori organik, minyak dan juga gas bumi terbentuk dari jasad binatang - binatang dan tumbuhan purba (fosil) yang tertimbun dalam “batuan induk (source rock)” selama
ratusan juta tahun yang lalu. Source
rock
(batuan induk) adalah tempat dimana awal mula minyak dan gas bumi terbentuk. Source rock ini berasal dari sedimentasi
berbagai lingkungan pengendapan seperti sungai, delta, atau laut yang kaya akan
organik (kerogen) di masa lampau hingga tertimbun semakin dalam dari waktu ke
waktu sampai berada di kedalaman yang cukup jauh dari permukaan bumi. Source rock dibagi menjadi 3 tipe
berdasarkan tipe kerogennya, yaitu:
1.
Tipe 1 (sumber : dasar danau/deep
lake yang banyak terdapat alga,
hasil : crude oil)
2.
Tipe 2 (sumber : laut/marine
yang banyak terdapat plankton & bakteri, hasil : oil & gas)
3.
Tipe 3 (sumber : daratan/terrestrial
yang banyak terdapat pohon-pohon besar, hasil : gas & light oil)
Fosil yang terdapat dalam source rock tersebut kemudian mengalami proses
pematangan yang disebut “maturasi”. Maturasi
adalah proses perubahan secara biologi, fisika, dan kimia dari kerogen menjadi
minyak dan gas bumi. Proses tersebut dibantu oleh temperatur dan tekanan yang
tinggi sehingga ikatan kompleks senyawa kimia dari kerogen terpecah menjadi
ikatan yang lebih kecil dan kemudian mematangkannya menjadi bentuk cairan
minyak ataupun gas. Minyak ataupun gas tersebut terkurung di dalam pori – pori
batuan induk (source rock). Akibat
dari proses ini, source rock sering
juga disebut hydrocarbon kitchen.
Akibat dari
tingginya tekanan di source rock yang
disebabkan oleh beban lapisan-lapisan batuan diatasnya dan berat jenis minyak
bumi yang lebih kecil dari materi disekitarnya, maka minyak bumi akan tertekan
dan bergerak ke atas melalui pori – pori batuan. Proses pergerakan /
perpindahan minyak dan gas tersebut disebut proses “Migrasi”. Dengan kata lain, migrasi dapat diartikan sebagai proses trasportasi
minyak dan gas dari batuan sumber menuju reservoir. Proses migrasi berawal dari
migrasi primer (primary migration), yakni transportasi dari source rock ke
reservoir secara langsung. Lalu diikuti oleh migrasi sekunder (secondary
migration), yakni migrasi dalam batuan reservoir nya itu sendiri (dari
reservoir bagian dalam ke reservoir bagian dangkal).
Reservoir
adalah tempat terakumulasinya fluida hidrokarbon. Reesrvoir ini berupa bataun
yang memiliki porositas dan permeabilitas yang baik. Porositas merupakan
kemampuan suatu batuan untuk menyerap dan menyimpan fluida. Sedangkan
permeabilitas adalah kemampuan suatu batuan untuk mengalirkan atau melewatkan
fluida. Jenis reservoir umumnya batu pasir dan batuan karbonat dengan porositas
15-30% (baik porositas primer maupun sekunder) serta permeabilitas minimum
sekitar 1 mD (mili Darcy) untuk gas dan 10 mD untuk minyak ringan (light oil). Agar minyak di dalam batuan
reservoir tidak bermigrasi ke tempat lain, diperlukan adanya “jebakan (trap)” dan “batuan
tudung (seal rock)”.
Jebakan (trap) adalah bentuk dari suatu geometri
atau facies yang mampu menahan minyak dan gas bumi untuk berkumpul dan tidak
bergrasi ke tempat lain lagi. Suatu trap
harus terdiri dari batuan reservoir sebagai tenpat penyimpan hidrokarbon dan
suatu seal rock sebagai penutup agar
tidak terjadi migrasi lagi. Ada tiga macam jebakan (trap) yaitu :
1.
Jebakan Struktural, yaitu jebakan dipengaruhi oleh
kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya struktur lipatan dan patahan
yang merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan perangkap yang
paling asli dan perangkap yang paling penting.
2.
Jebakan Stratigrafi, yaitu jebakan yang dipengaruhi
oleh variasi perlapisan secara vertikal dan lateral, perubahan facies batuan
dan ketidakselarasan dan variasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan
reservoar dalam perpindahan minyak bumi.
3.
Jebakan Kombinasi, yaitu kombinasi antara struktural
dan stratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam
membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi.
Struktur
trap dapat berupa anticline, fault,
dll. Biasanya trap ini ditutup oleh batuan tudung / batuan penyekat yang
disebut seal rock. Seal rock adalah batuan
yang mempunyai porositas dan permebilitas yang kecil seperti
batulempung/mudstone, anhydrite dan garam. Batuan Ini memiliki peran sebagai
penyekat dan penghalang agar minyak dan gas bumi yang telah terperangkap dalam
trap tidak lepas atau bermigrasi ke tempat lain.