Pages

Minggu, 05 April 2015

GEOTHERMAL DI INDONESIA

Geothermal merupakan sejenis tenaga panas alam yang berasal dari dalam bumi. Tenaga panas tersebut mencapai suhu 1800C – 2500C. Geothermal terdapat di daerah yang terletak di kawasan jalur vulkanis, yang menunjukkan adanya gejala-gejala tektonik. Dengan adanya gejala tektonik, dimana dapat terbentuk rekahan-rekahan di kulit bumi, yang memberikan jalan kepada uap dan air panas bergerak ke permukaan bumi.
Saat ini, geothermal ini biasa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia. Manifestasi panas bumi di Indonesia berjumlah tidak kurang dari 244 lokasi yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Halmahera, dan Irian Jaya. Hal tersebut menunjukkan betapa besarnya kekayaan geothermal yang tersimpan di dalamnya.
Gejala geothermal (panas bumi) pada umumnya tampak di permukaan bumi berupa mata air panas, fumarola, geyser, dan sulfatora. Dengan jalan pengeboran, uap alam yang bersuhu dan tekanan tinggi dapat diambil dari dalam bumi dan dialirkan ke generator turbo yang selanjutnya menghasilkan tenaga listrik.

Penggunaan geothermal sebagai pembangkit tenaga listrik dapat memberikan banyak keuntungan. Keuntungan tersebut dapat dilihat dari sektor lingkungan maupun sektor ekonomi bila dibandingkan dengan sumber daya alam lainnya seperti batu bara, minyak bumi, dan sebagainya. Dari sektor lingkungan, geothermal sangat ramah lingkungan. Hal ini disebabkan karena geothermal tidak menghasilkan gas rumah kaca seperti CO2 yang biasa ditimbulkan akibat penggunaan bahan bakar fosil. Sedangkan dari segi ekonomi, pemanfaatan geothermal ini bernilai sangat ekonimis. Selain itu, energi geothermal juga bersifat renewable (dapat diperbaharui) sehingga keberadaannya tidak akan habis di muka bumi ini. Oleh karena itu, sebaiknya pemanfaatan energi geothermal di Indonesia perlu dilakukan secara besar-besaran.

0 komentar:

Posting Komentar