Sang surya
mulai tenggelam ke peraduannya
Langit pun
menghantarkan dengan pesona rona merahnya
Dan lautan
mulai memerah karena bias senja itu
Sementara
alam tertunduk syahdu
Menikmati
setiap detik senja merah di ufuk barat
Sedangkan
aku,
Masih
berdiam di balik tirai penantian
Bersama
sejuta gundah gulana
Dalam
gulita kerinduan yang tetap setia
menemani bersama
deretan sajak rindu
Sajak-sajak
rindu yang berbaris
Semakin
memanjang seiring dentingan deti demi detik waktu
yang
kulalui tanpamu
Memenuhi
secarik kertas kalbu yang kini mulai kumal
tanpa
pesona dan hiasan menawan
Namun tetap
senantiasa tersimpan
dalam
kokohnya peti penantian dan kesetiaan
Ingin
rasanya ku hantarkan sajak-sajak rindu ini
ke atas
singgasana kalbumu
Sebagaimana
senja yang menghantarkan sang surya
kembali ke
peraduan yang selalu merindukan kesyahduannya
Atau awan
yang membawa tetes demi tetes air hujan
kembali
pada lautan yang menantikan kesejukannya
Seperti malam
yang membawa kembali rembulan pada gemintang
yang
mendambakan keindahannya
Dan
sebagaimana fajar yang mampu mengembalikan mentari
pada pagi
yang senantiasa merindukan kehangatannya
Biarlah,
Deretan
sajak rindu ini tetap tersimpan rapi
Hingga
suatu saat nanti
sajak-sajak
rindu itu mulai beranjak
Membawamu
kembali mengisi kertas kalbuku
Dengan
goresan tinta emas kasih yang sejati
serta
berjuta rona warna tawa keceriaan
Karena
keyakinan hati ini tak mungkin salah
Bahwa
pertemuan yang didamba itu
akan segera
menghampiri kita
membawa
segenggam kebahagiaan hakiki
0 komentar:
Posting Komentar