Pages

Minggu, 26 Oktober 2014

Panas Bumi Sebagai Energi Alternatif Masa Depan

Akhir-akhir ini, kelangkaan energi bukan lagi merupakan masalah yang sepeleh. Semakin hari, persediaan bahan bakar fosil sebagai salah satu energi yang selama ini kita gunakan kian hari kian menipis. Hal tersebut disebabkan karena bahan bakar fosil termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga keberadaannya di alam akan semakin berkurang. Sementara itu, kebutuhan manusia akan bahan bakar fosil sebagai sumber energi semakin meningkat setiap harinya. Jika keadaan tersebut terus terjadi, maka akan terjadi krisis energi di bumi kita tercinta ini. Oleh karena itu, kita sangat membutuhkan energi alternatif baru untuk mencegah terjadinya krisis energi.
            Saat ini, orang mulai berlomba-lomba mencari energi baru terbarukan sebagai energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil. Energi alternatif ini merupakan segala bentuk energi dan teknologi yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar kovensional. Ada beberapa energi alternatif yang saat ini mulai di kembangkan, diantaranya tenaga nuklir, surya, bahkan juga energi panas bumi, dan masih banyak lagi.
Energi panas bumi atau yang biasa kita kenal sebagai geothermal termasuk salah satu energi alternatif yang saat ini mulai dikembangakan sebagai pembangkit listriik di lebih dari 20 negara di dunia yang diantaranya seperti Italia, New Zealand, Amerika Serikat, Filiphina, bahkan juga di Indonesia dan negara-negara lainnya. Disamping itu panas bumi juga dimanfaatkan untuk sektor nonlistrik di 72 negara,  antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan tanah, pengeringan kayu, kertas dll. Panas bumi atau yang biasa kita kenal sebagai geothermal ini merupakan energi panas yang tersimpan dalam batuan di bawah permukaan bumi dan fluida yang terkandung di dalamnya. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi, peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi, panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam ke dalam pusat bumi, ataupun efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Geothermal ini pada umumnya dimanfaatkan untuk pembangkit listrik sebagai pengganti bahan bakar fosil.
Geothermal dikembangkan sebagai energi alternatif terutama karena sifatnya dapat diperbaharui (renewable) sehingga keberadaannya di alam tidak akan habis sebagaimana bahan bakar fosil atau minyak bumi. Hal ini disebabkan karena batuan di bawah permukaan bumi akan tetap menghasilkan panas secara terus-menerus. Oleh karena itu, pemanfaatan panas bumi sebagai energi alternatif ini sangat cocok untuk dikembangakan secara besar-besaran.
Selain karen sifatnya yang dapat diperbaharui, kelebihan lainnya dari geothermal ini ialah ramah lingkungan. Hal ini disebabkan karena geothermal tidak menghasilkan gas rumah kaca seperti CO2 yang biasa ditimbulkan akibat penggunaan bahan bakar fosil. Dengan demikian, maka penggunaan geothermal ini dapat membantu mengurangi masalah polusi udara. Selain itu, penggunaan geothermal sebagai pembangkit listrik juga tidak berisik dan dapat diandalkan.

Mengingat kelebihan dan manfaat geothermal sebagai energi alternatif sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka penggunaan dan pengembangan energi geothermal sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Hal tersebut juga didukung oleh potensi alam Indonesia yang sangat menguntungkan secara geografis untuk pengembangan energi geothermal ini. Wilayah Indonesia yang banyak dijumpai gunung merapi, sangat potensial sebagai sumber panas bumi (geothermal) yang cukup potensial. Menurut penelitian, Indonesia memiliki 217 tempat yang diperkirakan potensial sebagai sumber energi panas bumi. Daerah sumber panas bumi tersebut tersebai mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, bahkan juga Irian Jaya. Melihat potensi yang luar biasa tersebut, maka pemanfaatan panas bumi sebagai energi alternatif sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia.