Pages

Sabtu, 12 April 2014

Upaya Memenuhi Kebutuhan BBM Indonesia


Banyak orang mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan minyak bumi. Indonesia memiliki sumber-sumber minyak yang kaya akan cadangan minyak. Namun kenyataannya, saat ini hasil produksi minyak bumi Indonesia tidak mampu mencukupi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) masyarakat Indonesia sendiri. Kebutuhan BBM masyarakat untuk bahan bakar kendaraan bermotor, bahan bakar proses produksi di pabrik, bahkan bahan bakar untuk keperluan masyarakat dan lain-lain masih belum mampu terpenuhi oleh hasil produksi minyak dalam negeri. Hal tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa melakukan impor minyak bumi agar dapat memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri yang terus meningkat setiap tahunnya. Seperti yang diungkapkan Direktur Pengendalian Produksi, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) Rudi Rubiandini bahwa Indonesia harus mengimpor 500.000 bph (barel per hari) untuk mencukupi kebutuhan BBM masyarakat tiap harinya. Beliau juga mengatakan bahwa kebutuhan BBM Indonesia tiap hari mencapai 1,3 juta bph, sementara produksi minyak Indonesia hanya 540.000 bph dan itu tidak semuanya menjadi BBM. Jadi, saat ini Indonesia memang tidak mampu memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri.
Tidak terpenuhinya kebutuhan BBM di Indonesia, salah satunya disebabkan karena menurunnya produktifitas sumber-sumber minyak bumi Indonesia. Sebagian sumber minyak bumi di Indonesia saat ini sudah mulai kurang produktif sehingga tidak mampu menghasilkan minyak bumi dalam jumlah yang banyak. Hal tersebut disebabkan karena minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga, cadangan minyak indonesia dari waktu ke waktu terus berkurang. Padahal, minyak bumi merupakan salah satu sumber energi terpenting bagi kelangsungan hidup rakyat. Masyarakat Indonesia sangat membutuhkan minyak bumi untuk bahan bakar kendaraan bermotor, proses produksi di pabrik, kegiatan memasak, dan keperluan-keperluan lainnya. Jika bangsa Indonesia tidak mampu memenuhi bahan bakar minyak untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka kapasitas impor BBM Indonesia akan terus meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut akan berdampak pada kenaikan harga BBM dan pemborosan anggaran negara.
Masalah-masalah di atas dapat diatasi dengan beberapa solusi. Salah satu solusi yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah di atas adalah mengurangi penggunaan BBM secara berlebihan. Dalam hal ini, masyarakat sebaiknya sebisa mungkin menghemat penggunaan BBM. Penggunaan BBM untuk hal-hal yang tidak perlu sebaiknya dihindari agar kebutuhan BBM Indonesia dapat berkurang dan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan bahan bakarnya sendiri.
Selain mengurangi penggunaan BBM secara berlebihan, juga diperlukan adanya energi alternatif atau sebuah inovasi yang mampu menambah pasokan minyak Indonesia agar Indonesia dapat memenuhi seluruh kebutuhan BBM masyarakatnya sendiri. Energi alternatif ini merupakan segala bentuk energi dan teknologi yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar kovensional. Salah satu energi alternatif dan inovasi yang saat ini mulai dikembangkan untuk menghasilkan BBM ialah mengkonfersi sampah plastik menjadi BBM. Kegiatan ini dilakukan melalui metode pirolisis. Metode pirolisis ini dilakukan dengan cara mencacah kemudian memasukkan sampah plastik ke tabung penyulingan dengan temperatur 250-400 derajat celcius. Penyulingan tersebut akan menghasilkan uap yang kemudian didinginkan hingga cair dan menghasilkan minyak.
Selain mampu menghasilkan minyak, konfersi sampah plastik menjadi BBM melalui metode pirolisis ini juga sangat ramah lingkungan karena menggunakan bahan dasar berupa sampah plastik. Seperti yang kita ketahui, sampah plastik merupakan senyawa anorganik yang sulit terurai oleh mikroorganisme. Jika dibiarkan menumpuk begitu saja, sampah plastik ini dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu, mengkonfersi sampah plastik menjadi BBM melalui kegiatan produksi skala besar merupakan salah satu solusi yang tepat agar kebutuhan BBM Indonesia dapat terpenuhi tanpa harus melakukan impor. Selain itu, masih banyak energi-energi alternatif lainnya yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan BBM di Indonesia. Namun, hal itu harus tetap didukung  oleh upaya mengurangi penggunaan BBM secara berlebihan oleh masyarakat agar kebutuhan BBM di Indonesia sepenuhnya dapat terpenuhi.


#Novita Ratna Dila 'Petroleum Engineer'#

0 komentar:

Posting Komentar